SAYA Lah

Foto saya
Bengkulu, Bengkulu, Indonesia
Seseorang bila semakin banyak bercanda, terkadang sering ngawur, malah bisa berubah menjadi kekacauan.. Seseorang bila semakin serius, juga semakin ngawur, dan akan menimbulkan kekacauan.. Jadi, bisalah mungkin kita rubah, agar BILA KITA BERCANDA, SERIUSLAH !! atau HIDUP INI ADALAH KEBERCANDAAN YANG SERIUS... Semoga dengan ini, kehidupan akan semakin imbang, dan kalau masih imbang, bisa itu dilakukan pertambahan waktu atau juga adu penalti...

Sabtu, 09 Juni 2012

HASRAT INGIN BERUBAH

Ketika aku masih muda dan bebas berkhayal,
Aku bermimpi ingin mengubah dunia.
Seiring dengan bertambahnya usia dan kearifanku,
Kudapati bahwa dunia tak kunjung berubah.

Maka cita-cita itupun agak kupersempit,
Lalu kuputuskan hanya untuk mengubah negeriku.
Namun, nampaknya hasrat itupun tiada hasil.

Tatkala usiaku makin senja,
dengan semangatku yang masih tersisa,
kuputuskan untuk mengubah keluargaku,
Sayangnya, mereka pun tak mau diubah.

Kini, sementara aku berbaring menunggu ajal menjelang,
Tiba-tiba kusadari:

Andaikan yang pertama-tama kuubah adalah diriku,
Maka dengan menjadikan diriku sebagai teladan,
Mungkin aku bisa mengubah keluargaku.
Lalu berkat inspirasi dan dorongan mereka,
Bisa jadi akupun bisa memperbaiki negeriku.
Kemudian siapa tahu, aku bahkan bisa mengubah dunia.*


(*Tertulis di sebuah makam di Westminster Abbey, Inggris,1100 Masehi)





CHE

Aku tahu, ya aku tahu!

Jika aku keluar, sungai menelanku
Inilah takdirku, hari ini aku pasti mati!

Tapi tidak, kekuatan jiwa kan mengatasi segalanya
Ada beribu rintangan, ku akui itu

Tak kan ku keluar
Jika harus mati, biarlah terjadi di gua ini
Peluru, apakah yang dapat ia lakukan
Jika takdirku adalah mati tenggelam?

Tapi, kan kukalahkan takdir itu
Kekuatan jiwa kan mengalahkannya

Mati? tentu saja!
Tapi di tembusi peluru, di robek banyonet?
TIDAK!
Tenggelam, tidak!

Kenangan kan mencatat namaku abadi
Aku melawan!
Aku mati melawan!

(di tulis pada 17 januari 1947
saat ia berumur 18 tahun - Ernesto”Che” Guevara)




Selasa, 05 Juni 2012

Neither Poem Nor Diary


Ku lihat gitar, sosok alat musik dg harmonisasi yg sangat tajam alunan suaranya. Namun aku cukup sadar sekalipun aku bisa memainkannya namun aku tidak ahli. Untuk yang satu ini aku menyerah.. Sudah hilang minat. Lalu terpikir ingin  menyanyi saja.. Dibandingkan permainan gitarku, ternyata nyanyianku tidak kalah parahnya.. sisi musisiku mati.

Coba coba ku ambil pensil, mencoba untuk menggambar. Hasilnya buruk. Aku tahu.. Aku tahu sejak 10 tahun yg lalu.. Kemudian  aku ingin menulis saja. Bermaksud membangkitkan seni melalui tulisan indah. Nasibnya sama, masih lebih bagus gambar ku ketimbang tulisanku. Jangankan membacanya, melihat tulisanku saja sudah bisa menyebabkan katarak semi-permanen. Bagian sastraku pupus.. mati suri.

Lalu komputer, alat canggih yg digadang2 dapat menggantikan otak manusia, namun ditangan yg salah barang super ini pun hanya digunakan untuk bermain game dan mendengarkan musik. Semua fitur canggihnya seolah2 tidak dilirik, tidak pernah terpakai.. Bahkan untuk aplikasi sederhana seperti ms.word sekalipun. Kasihan komputer..

Lalu ke dunia maya, dunia paralel yg menghasilkan super ego manusia, dunia yg memunculkan sisi asli kemanusiaan perorangan.. Dunia yg sangat luas ini pun hanya digunakan untuk membaca komik, game online, dan membuka facebook.. Suram sudah.

Montir? Setiap motor ku mogok, satu2nya yg terpikir rusak hanyalah busi-nya,.. tidak yg lain. Service electronik? Jangan cuma karena aku lulusan STM Elektronika lalu aku bisa menguasai abad-21....Aku hanyalah sosok yg ahli membongkar. Kemudian sesudah dibongkar, beli baru.. fiuhh.

Olahraga? Aku sadar satu2nya momen saat mengeluarkan keringat adalah saat aku makan.. tidak yg lain. Tipikal kebanyakan orang Indonesia..

Membaca buku? Pernah aku lakukan itu, lalu satu minggu kemudian buku yg sama akan aku baca lagi dengan “ohh..”, seolah baru pertama kali membaca isi buku tersebut.

Diskusi? Debat? Rapat? Hoaaamm... zzzzz

Mungkin, saat ini, satu2nya hal yg aku bisa, ahli dalam melakukannya, adalah berpikir. Termasuk memikirkan kekurangan2ku diatas. Semoga itu termasuk potensi atau bakat menurut para juri duniawi.. Kalian.