Ku lihat gitar, sosok alat musik dg harmonisasi yg sangat
tajam alunan suaranya. Namun aku cukup sadar sekalipun aku bisa memainkannya
namun aku tidak ahli. Untuk yang satu ini aku menyerah.. Sudah hilang minat. Lalu
terpikir ingin menyanyi saja..
Dibandingkan permainan gitarku, ternyata nyanyianku tidak kalah parahnya.. sisi
musisiku mati.
Coba coba ku ambil pensil, mencoba untuk menggambar.
Hasilnya buruk. Aku tahu.. Aku tahu sejak 10 tahun yg lalu.. Kemudian aku ingin menulis saja. Bermaksud
membangkitkan seni melalui tulisan indah. Nasibnya sama, masih lebih bagus
gambar ku ketimbang tulisanku. Jangankan membacanya, melihat tulisanku saja
sudah bisa menyebabkan katarak semi-permanen. Bagian sastraku pupus.. mati suri.
Lalu komputer, alat canggih yg digadang2 dapat menggantikan
otak manusia, namun ditangan yg salah barang super ini pun hanya digunakan untuk
bermain game dan mendengarkan musik. Semua fitur canggihnya seolah2 tidak
dilirik, tidak pernah terpakai.. Bahkan untuk aplikasi sederhana seperti
ms.word sekalipun. Kasihan komputer..
Lalu ke dunia maya, dunia paralel yg menghasilkan super ego
manusia, dunia yg memunculkan sisi asli kemanusiaan perorangan.. Dunia yg
sangat luas ini pun hanya digunakan untuk membaca komik, game online, dan
membuka facebook.. Suram sudah.
Montir? Setiap motor ku mogok, satu2nya yg terpikir rusak
hanyalah busi-nya,.. tidak yg lain. Service electronik? Jangan cuma karena aku
lulusan STM Elektronika lalu aku bisa menguasai abad-21....Aku hanyalah sosok
yg ahli membongkar. Kemudian sesudah dibongkar, beli baru.. fiuhh.
Olahraga? Aku sadar satu2nya momen saat mengeluarkan
keringat adalah saat aku makan.. tidak yg lain. Tipikal kebanyakan orang
Indonesia..
Membaca buku? Pernah aku lakukan itu, lalu satu minggu
kemudian buku yg sama akan aku baca lagi dengan “ohh..”, seolah baru pertama
kali membaca isi buku tersebut.
Diskusi? Debat? Rapat? Hoaaamm... zzzzz
Mungkin, saat ini, satu2nya hal yg aku bisa, ahli dalam
melakukannya, adalah berpikir. Termasuk memikirkan kekurangan2ku diatas. Semoga
itu termasuk potensi atau bakat menurut para juri duniawi.. Kalian.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar